Vidio: Wadah Kreator Konten Video Indonesia

Vidio.com? Apa itu?
Iya, namanya Vidio, dari kata “video”. Apa yang membedakannya dengan video sharing service lain seperti Youtube dan Vimeo? Yang jelas ini buatan Indonesia, dengan konten yang lebih Indonesia pula tentunya.  Baru diluncurkan pada bulan Agustus tahun kemarin. Selain bisa menikmati segala macam tayangan tentang Indonesia baik itu musik, seni, budaya, film maupun sport, kita juga bisa jadi kreatornya lhoh. Saya sih sudah punya akunnya di vidio.com/@goenrock Belum umur sebulan dan baru ada 5 konten video. Hihihi…

Konten video terbaru di akun Vidio saya

Kualitas Gambar
Resolusi video paling tinggi yang bisa diputar di Vidio adalah 720p (1280x720p). Jika ingin mengunggah video, cukup render ke resolusi 720p dengan bitrate video 5Mb/s saja, dengan format yang disarankan adalah MP4 (codec H.264). Semoga segera bisa mendukung format Full HD ya… Tapi 720p sudah cukup jernih kok buat ditonton di smartphone.

Mobile Apps
Vidio ini sudah ada iOS dan Android apps-nya. Namun sayang, untuk versi iOS baru sekadar sebagai peramban saja. Belum bisa untuk mengunggah maupun mengelola konten. Sedangkan di Android, fiturnya cukup lengkap. Bisa untuk mengunggah dan mengelola konten.

Mobile Apps
Tampilan app di Android (kiri) vs di iOS (kanan).
Info kontes dan kategori tayangan
Info kontes dan kategori tayangan

 Monetize?
Jika kamu sudah memiliki 15 konten di Vidio dan akumulasi plays-nya 1000, nanti bakal mendapatkan status verified dan dihubungi oleh tim Vidio untuk penawaran kerjasama berupa pemasangan iklan di video kita. Oh ya, kontennya harus ekslusif alias hanya tayang di Vidio saja ya.  Vidio juga banyak ngadain kontes. Cek infonya di  http://www.vidio.com/contests Hadiahnya bisa sampai ratusan juta rupiah!

User Experience
Setelah dua minggu mencoba aktif mengunggah dan mengelola konten Vidio, ini beberapa kesan saya:

Kelebihan
Interface-nya rapi dan simple. Tidak dipenuhi iklan.
■ Pemrosesan video setelah mengunggah, relatif cepat.
■ Ada fitur Multiclip (mirip seperti playlist di Youtube) yang memudahkan untuk mengelola konten.

Kekurangan
■ Belum bisa embedding di social media lain seperti Twitter. Hanya muncul tautan saja.
■ Tidak bisa set video ke private/unpublished sebelum mengunggah konten.
■ Icon Vidio di kanan bawah player mengganggu, mungkin karena terlalu besar.

Yuk saling follow di Vidio! Follow Twiter @vidiodotcom dan mention akunnya setiap kamu selesai mengunggah konten baru agar di-RT dan makin banyak yang menonton. Follow juga @pilemdotin untuk info workshop pembuatan konten video dan event seru lainnya.

Sudahkan kamu mencoba  video sharing platform yang baru ini?  

8 Comments

  1. Thank you goen masukannya. Nanti gw forward ke team product deh.

    Buat versi iOS yang lebih komplit fiturnya sabar yah. Lagi dimasak di dapur dulu.

  2. Terimakasih masukannya, Mas Goen.

    Baru mau-Cc-in-Mas-Suprie, sudah nongol duluan dianya. Aku sudah lihat vidio Mas Goen dan komplotannya Om Ded. Kalian ini, lho..

Leave A Reply Cancel reply